Thursday, 23 January 2020

Lebih Berilmu Orang Bau Tanah Harus Tahu Rujukan Dalam Mendidik Anak Sebagai Generasi Penerus Yang Berkarakter, Cerdas, Dan Kreatif

Sahabat Edukasi yang berbahagia...

Peran keluarga dan orang bau tanah dalam pendidikan seorang anak menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang pendidikan anak di sekolah/madrasah. Oleh alasannya itu, orang bau tanah yang mempunyai tugas strategis sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak hendaknya juga tahu wacana rujukan ataupun sumber mencar ilmu yang baik dalam rangka mendidik anak dalam lingkungan keluarga yang efektif berkualitas.

Sehubungan dengan hal tersebut, berikut share terkait yang admin rilis dari Kemdikbud.go.id bahwasannya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Organisasi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) dan Dharma Wanita Persatuan Pusat (DWPP) telah terselenggara Seminar Pendidikan Keluarga Duta Besar Oase Cinta. Seminar ini diikuti oleh 652 pengurus Dharma Wanita Kemendikbud, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten seluruh Indonesia, dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, di Hotel Grand Sahid Jakarta, Minggu malam (06/03/2016).

Dalam sambutannya, Mendikbud mengajak para penerima untuk berhubungan dan merawat ekosistem pendidikan yang aman bagi tumbuh kembangnya anak. “Saya ingin menggarisbawahi ungkapan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu Tri Sentra Pendidikan atau Tiga Pusat Pendidikan, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga pusat ini harus sanggup pundak membahu, merawat ekosistem yang aman bagi tumbuh kembangnya belum dewasa kita”, ajak Mendikbud.

Mendikbud juga memberikan bahwa keluarga dan orang bau tanah yaitu pendidik pertama dan terutama dalam memilih belum dewasa tumbuh berkembang. “Orang bau tanah yaitu pendidik terpenting dalam memilih bagaimana belum dewasa tumbuh berkembang, tetapi seringkali orang bau tanah yaitu pendidik yang paling tak tersiapkan. Oleh alasannya itu kita harus bersiap untuk menjadi orang tua, untuk sanggup menjalankan kiprahnya sebagai pendidik”, tutur Mendikbud.

Untuk mengatasi permasalahan ini, tahun 2015 Kemendikbud mendirikan Direktorat Khusus Pendidikan Keluarga yaitu Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. Melalui direktorat ini, Mendikbud berharap ada platform bagi orang bau tanah untuk mencar ilmu dan saling membuatkan pengalaman mengajar anak. “Seringkali orangtua dilanda kecemasan, melihat problem pendidikan, kadang kala orang bau tanah hanya mendapat rujukan wacana mendidik melalui pengalaman diri sendiri, bagaimana dulu saya dididik, itulah rumus yang akan dibawa untuk mendidik belum dewasa kita”, ungkapnya.

Oleh alasannya itu, tujuan dari seminar ini sanggup menunjukkan pemahaman kepada seluruh penerima wacana pendidikan keluarga dalam mempersiapkan generasi penerus yang berkarakter, cerdas, dan kreatif. Selain itu, kegiatan ini juga akan mengukuhkan para penerima sebagai Duta Oase Cinta, yang nantinya akan menerapkan kegiatan pendidikan keluarga di wilayahnya masing-masing.

Ketua Bidang Pendidikan Karakter OASE KK, Ratna Megawangi, menambahkan penerima seminar akan dibekali pembinaan untuk menguasai kiat-kiat efektif pengasuhan anak dengan cinta. “Para duta ini akan menjadi wakil OASE Kabinet Kerja dalam melakukan kegiatan pendidikan keluarga kepada orang bau tanah di wilayahnya masing-masing”, katanya. (Dennis Sugianto)

No comments:

Post a Comment