Sunday, 24 March 2019

Jadi Arif Tugas Guru Sebagai Sumber Belajar, Fasilitator Dan Demonstrastor


Seperti yang telah dijelaskan dimuka, guru dalam proses pembelajaran mempunyai kiprah yang sangat penting. Bagaimanapun hebatnya kemajuan tek-nologi, kiprah guru akan tetap diperlukan. Teknologi yang konon sanggup me-mudahkan insan mencari dan mendapat gosip dan pengetahuan, ti-dak mungkin bisa mengganti kiprah guru.

Lalu apa kiprah guru dalam kondisi demikian? Beberapa kiprah guru khusunya dalam proses pembelajaran di dalam kelas dijelaskan dibawah ini:

a. Guru sebagai Sumber Belajar


Peran guru sebagai sumber belajar, merupakan kiprah yang sangat pen-ting. Peran sebagai sumber mencar ilmu berkaitan akrab dengan penguasaan materi pelajaran. Kita bisa menilai baik atau tidaknya seorang guru hanya dari pengu-asaan materi pelajaran. Dikatakan guru yang baik manakala ia sanggup mengu-asai materi pelajaran dengan baik, sehingga benar-benar ia berperan sebagai sumber mencar ilmu bagi anak didiknya.

Apapun yang ditanyakan siswa sekaitan dengan materi pelajaran yang sedang diajarkannya, ia akan sanggup menjawab dengan penuh keyakinan. Sebaliknya dikatakan guru yang kurang baik mana-kala ia tidak paham wacana materi yang diajarkannya. Ketidak pahaman ten-tang materi pelajaran biasanya ditunjukkan oleh perilaku-perilaku tertentu contohnya teknik penyampaian materi pelajaran yang monoton, ia lebih sering duduk di dingklik sambil membaca, suaranya lemah, tidak berani melaksanakan kontak mata dengan siswa, miskin dengan ilustrasi dan lain sebagainya. Perilaku guru yang demikian sanggup menyebabkan hilangnya kepercayaan pada diri siswa, sehingga guru akan sulit mengendalikan kelas.

Sebagai sumber mencar ilmu dalam proses pembelajaran hendaknya guru melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

1. Guru harus mempunyai materi rujukan yang lebih banyak dibandingkan dengan siswa. Hal ini untuk menjaga semoga guru mempunyai pemahaman yang lebih baik wacana materi yang akan dikaji bersama siswa. Dalam perkem-bangan teknologi gosip yang sangat cepat, bisa terjadi siswa lebih ”pintar” dibandingkan guru dalam hal penguasaan informasi. Oleh alasannya ialah itu, untuk menjaga semoga guru tidak ketinggalan informasi, sebaiknya guru mempunyai bahan-bahan reference yang lebih banyak dibandingkan siswa. Misalnya melacak bahan-bahan dari internet, atau dari materi cetak terbit-an terakhir, atau banyak sekali gosip dari media masa.

2. Guru sanggup memperlihatkan sumber mencar ilmu yang sanggup dipelajari oleh siswa yang biasanya mempunyai kecepatan mencar ilmu di atas rata-rata siswa yang lain. Siswa yang demikian perlu diberikan perlakuan khusus, contohnya dengan memperlihatkan materi pengayaan dengan memperlihatkan sumber mencar ilmu yang berkenaan dengan materi pelajaran.

3. Guru perlu melaksanakan pemetaan wacana materi pelajaran, contohnya dengan memilih mana materi inti (core), yang wajib dipelajari siswa, mana materi aksesori mana materi yang harus diingat kembali lantaran pernah di bahas dan lain sebagainya. Malalui pemetaan semacam ini akan memu-dahkan bagi guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai sumber belajar.

baca juga:
Peran Guru sebagai Evaluator
Peran Guru sebagai Pengelola Pembelajaran

b. Guru sebagai Fasilitator


Sebagai fasilitator guru berperan dalam memperlihatkan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam acara proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran dimulai sering guru bertanya: bagaimana caranya semoga ia gampang menyajikan materi pelajaran? Pertanyaan tersebut sekilas memang ada benar-nya. Melalui perjuangan yang sungguh-sungguh guru ingin semoga ia gampang menya-jikan materi pelajaran dengan baik. Namun demikian, pertanyaan tersebut memperlihatkan bahwa proses pembelajaran berorientasi pada guru.

Oleh alasannya ialah itu akan lebih manis manakala pertanyaan tersebut diarahkan pada siswa, mi-salnya apa yang harus dilakukan semoga siswa gampang mempelajari materi pela-jaran sehingga tujuan mencar ilmu tercapai secara optimal. Pertanyaan tersebut me-ngandung makna, kalau tujuan mengajar ialah mempermudah siswa belajar. Inilah hakikat kiprah fasilitator dalam proses pembelajaran.

Agar sanggup melaksanakan kiprah sebagai fasilitator dalam proses pembe-lajaran, ada beberapa hal yang harus dipahami, khususnya hal-hal yang ber-hubungan dengan pemanfaatan banyak sekali media dan sumber pembelajaran.

  1. Guru perlu memahami banyak sekali jenis media dan sumber mencar ilmu beserta fungsi masing-masing media tersebut. Pemahaman akan fungsi media sa-ngat diperlukan, belum tentu suatu media cocok dipakai untuk menga-jarkan semua materi pelajaran. Setiap media mempunyai karakteristik yang berbeda.
  2. Guru perlu mempunyai keterampilan dalam merancang suatu media. Ke-mampuan merancang media merupakan salah satu kompetensi yang ha-rus dimiliki oleh seorang guru profesional. Dengan perancangan media yang dianggap cocok akan memudahkan proses pembelajaran, sehingga pada gilirannya tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal.
  3. Guru dituntut untuk bisa mengorganisasikan banyak sekali jenis media ser-ta sanggup memanfaatkan banyak sekali sumber belajar. Perkembangan teknolo-gi infomasi menuntut setiap guru untuk sanggup mengikuti perkembangan teknologi mutakhir. Berbagai perkembangan teknologi gosip memung-kinkan setiap guru sanggup memakai banyak sekali pilihan media yang dianggap cocok.
  4. Sebagai fasilitator guru dituntut semoga mempunyai kemampuan dalam berko-munikasi dan berinteraksi dengan siswa. Hal ini sangat penting, kemam-puan berkomunikasi secara efektif sanggup memudahkan siswa menangkap pesan sehingga sanggup meningkatkan motivasi mencar ilmu mereka.

baca juga:
Peran Guru sebagai Pembimbing
Peran Guru sebagai Motivator

c. Guru sebagai Demonstrator


Yang dimaksud dengan kiprah guru sebagai demonstrator ialah kiprah untuk mempertunjukkan kepada siswa segala seuatu yang sanggup menciptakan sis-wa lebih mengerti dan memahami setip pesan yang disampaikan. Ada dua konteks guru sebagai demonstrator.

Pertama sebagai demonstrator berarti guru harus memperlihatkan sikap-sikap yang terpuji. Dalam setiap aspek kehidup-an, guru merupakan sosok ideal bagi setiap siswa. Biasanya apa yang dilaku-kan guru akan menjadi contoh bagi siswa. Dengan demikian dalam konteks ini guru berperan sebagai model dan teladan bagi setiap siswa.

Kedua, sebagai demonstrator guru harus sanggup mennujukkan bagaimana caranya semoga setiap materi pelajaran sanggup lebih dipahami dan dihayati oleh setiap siswa. Oleh lantaran itu, sebagai demonstrator akrab kaitannya dengan pengaturan seni administrasi pembelajaran yang lebih efektif.

No comments:

Post a Comment