Monday, 18 November 2019

Lebih Bakir Pembelajaran Yang Baik Di Sd (Sekolah Dasar), Pengirim : Ulfa Fadilah

Sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, kami membuat goresan pena ini bertujuan untuk meningkatkan dan membuatkan mutu pembelajaran yang ada di sekolah dasar. Karena pendidikan sekolah dasar merupakan kunci kemajuan dan perkembangan suatu bangsa. Untuk membuat belum dewasa yang cerdas di perlukan pembelajaran yang optimal dalam setiap harinya. Dalam artikel ini kami akan membahas wacana bagaimana pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan bagi penerima didik.

Pembelajaran yaitu proses interaksi penerima didik dengan pendidik dan sumber berguru pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan berguru merupakan suatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan, materi pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru. Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi, dan semua berfungsi dengan berorientasi pada tujuan ( Anitah. S. Dkk, 2009: 1.18).

Dalam dunia pendidikan sanggup kita ketahui bahwa dalam acara berguru mengajar terdapat interaksi antara pendidik dan penerima didik. Interaksi tersebut terjadi dalam lingkungan pendidikan, sehingga lingkungan pendidikan harus di rancang dan di desain suapaya menyenangkan supaya berguru berlangsung secara efektif. Dalam proses pembelajaran juga membutuhkan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikannya. Penggunaan alat peraga yang sempurna akan membuat berguru lebih efektif dan tujuan akan tercapai secara optimal.

Menurut Mulyatiningtias (2010: 2), Paikem merupakan kependekan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Model pembelajaran ini menggambarkan keseluruhan proses berguru mengajar yang berlangsung menyenangkan dengan melibatkan penerima didik untuk berpartisipasi secara aktif selama proses pembelajaran. Pembelajaran aktif yaitu segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan penerima didik berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar penerima didik maupun penerima didik dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut. Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang bersifat student centered, maksudnya disini yaitu pembelajaran yang menawarkan peluang kepada penerima didik untuk mengkontruksi pengetahuan secara berdikari (self directed) dan dimediasi oleh teman sebaya (peer mediated intuction).


Pembelajaran inovatif mendasarkan diri pada paradigma konstruktivistik yang membantu penerima didik untuk menginternalisasi, membentuk kembali, atau mentrasformasi isu gres (Oentoro, 2010).Pembelajaran kreatifadalah pproses pembelajaran yang mengharuskan guru sanggup memotivasi dan memunculkan kreatifitas penerima didik selama proses pembelajaran berlangsung, dengan memakai beberapa metode dan seni administrasi yang variatif, contohnya kerja kelompok, pemecahan duduk kasus dan sebagainya.Pembelajaran efektif merupakan suatu proses berguru mengajar yang bukan hanya terpokus pada hasil yang dicapai penerima didik, namun bagaimana proses pembelajaran efektif bisa menawarkan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta sanggup menawarkan perubahan sikap dan mengaplikasikannya dalam kehidupan penerima didik tersebut.Pembelajaran menyenangkan yaitu suatu pembelajaran di kelas maupun di luar kelas dengan memakai metode pembelajaran yang sanggup menarik perhatian siswa, mengasikan, menjadi siswa yang tertantang untuk lebih mendalami materi pelajaran, menumbuhkan kreatifitas, sehingga siswa lebih semangat dalam berguru dan hasil belajarnya meningkat.

Menurut Mulyatiningtias (2010: 4), Model PAIKEM banyak memakai seni administrasi pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning yang merupakan pendekatan yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situsi dunia kasatmata penerima didik dan mendorong penerima didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Model PAIKEM menuntut guru untuk kreatif, memakai banyak sekali alat, media pembelajaran dan sumber belajar. Supaya guru mempunyai wawasan luas wacana metode pembelajaran yang mendukung penerima didik untuk aktif dalam proses pembelajaran.

Tujuan pembelajaran berbasis PAIKEM  adalah untuk membantu siswa dalam membuatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi, berpikir kritis dan berfikir kreatif. Berfikir kritis yaitu suatu kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah, menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumi dan pencarian ilmiah. Berfikir kreatif yaitu suatu acara mental untuk meningkatkan kemurnian, ketajaman pemahaman dalam membuatkan sesuatu. Kemampuan memecahkan duduk kasus merupakan kemampuan berfikir tingkat tinggi.

Dari paparan-paparan di atas sanggup kita ketahui bahwa, secara garis besar PAIKEM sanggup digambarkan sebagai berikut:

1.   Siswa terlibat dalam banyak sekali acara pembelajaran.
2.   Guru memakai banyak sekali alat bantu dan banyak sekali cara dalam membangkitkan semangat berguru siswa.
3.   Guru mengatur kelas dengan lebih menarik.
4.   Guru menerapkan cara mengajar yang lebih variatif.
5.   Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam memecahkan masalah, mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam membuat lingkungan sekolah.

Penerapan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan di SD perlu adanya kemampuan guru dalam merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Dalam acara berguru mengajar contohnya guru melaksanakan bermacam-macam acara dalam KBM misalnya, acara diskusi, percobaan, memecahkan masalah, mencari informasi, menulis laporan, berkunjung dan lain sebagainya.

Selanjutnya, guru harus memakai alat bantu dan sumber yang bermacam-macam misalnya, alat yang tersedia atau yang dibentuk sendiri, gambar, studi kasus, narasumber, lingkungan dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran.Guru harus memberi kesempatan kepada siswa untuk membuatkan keterampilan misalnya, siswa melaksanakan percobaan, pengamatan, atau wawaancara, menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mencari rumus sendiri dan lain sebagainya. Guru menyesuaikan materi dan acara berguru dengan kemampuan siswa misalnya, siswa dikelompokan sesuai dengan kemampuan (untuk acara tertentu), siswa diberi kiprah perbaikan atau pengayaan.Guru mengaitkan KBM dengan pengalaman sehari-hari siswa misalnya, siswa memanfaatkan atau menceritakan pengalamannya sendiri, siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam acara sehari-hari. Yang terahir dalam proses KBM guru harus menilai dan memantau kemajuan berguru siswa secara terus menerus misalnya, guru memantau kerja siswa dan guru menawarkan umpan balik kepada siswa.

Dari paparan ia atas penulis menawarkan saran kepada pembaca khususnya guru dan calon guru untuk selalu sanggup membuat acara pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan setiap proses berguru mengajar berlangsung. Dalam pembelajaran paikem guru hanya menyajikan materi atau materi dalam garis besarnya saja dan kemudian memberi peluang kepada anak didik untuk mencari kemudian menemukan sendiri. Praktis bukan, tetapi tidak lepas dari kita harus membimbing dan memantaunya. Karena pendidik merupakan faktor utama kemajuan bangsa dan negara.

Referensi :

Anitah. S. (2009). Strategi Pembelajaran. Jakarta. Universitas Terbuka
Marinta, D. F., Khutobah., dan Marjono. (2014). Jurnal Edukasi: Penerapan Model Pembelajan PAIKEM Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Bidang Studi IPS Pada Pokok Bahasan Jenis Dan Persebaran SDA Serta Pemanfaatannya Di SDN Tempursari 1 Tahun Pelajaran 2012/2013. Dikutip dari /search?q=cara-mempublikasikan-menerbitkan-karya" target="_blank">Cara Mempublikasikan / Menerbitkan Karya Tulis Gratis Secara Online di www.salamedukasi.com

No comments:

Post a Comment