Tuesday, 19 November 2019

Lebih Bakir Puisi Berjudul “Lentera Tuhan” Oleh Violintin Nindya Hapsari (Mahasiswi Sekolah Tinggi Farmasi Putra Indonesia Malang)

Aku berjalan didalam ketenangan
Melewati jalan-Mu yang berliku tajam
Aku mencicipi adanya getaran
Tanpa engkau tau saya menangis dalam diam

Aku berada dalam kegelapan, saya berada dalam kehampaan
Tanpa saya tau, sejuta pasang mata telah tertuju padaku
Layaknya tangan kulit babi yang mendarat keras di wajahku
Biarpun pedang menusuk punggungku saya akan tetep bangkit melawan

Setelah kegelapan tiba menghampiri sekarang saya melihat keindahan
Kedua bola mataku tak lagi menjadi  kehampaan
Kini saya mulai bangkit melihat indahnya jalan-Mu yang berliku
Pandangan pertama ku tertuju pada sejuta pasang mata yang telah mencercahku
Aku melihat, saya melihat dan jadinya saya melihat dunia fana ini.
Terimakasih Tuhan.

Pengirim :
Violintin Nindya Hapsari
Nama saya Violintin Nindya Hapsari, lahir di Malang, 21 Februari 1997. Saat ini saya masih menjadi mahasiswi aktif di Putra Indonesia Malang (PIM). Motto saya ialah “Semerah Darah Sebening Air Mata” yang memiliki arti seberani tekadmu, sesuci niatmu demi menggapai masa depanmu.

No comments:

Post a Comment