Sunday, 11 August 2019

Jadi Berakal Prinsip Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini


Kali ini akan mengulas wacana Prinsip Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini, sebab hal ini sangat penting untuk meningkatkan kwalitas pembelajaran pada anak usia dini.

Anak mencar ilmu banyak dari media dan alat yang digunakannnya ketika bermain. Karena itu media mencar ilmu bukan hanya yang sudah jadi berasal dari pabrikan, tetapi juga segala materi yang ada di sekitar anak, contohnya daun, tanah, batu-batuan, tanaman, dan sebagainya. Penggunaan aneka macam media dan sumber mencar ilmu dimaksudkan biar anak sanggup bereksplorasi dengan benda-benda di lingkungan sekitarnya. Anak yang terbiasa memakai alam dan lingkungan sekitar untuk belajar, akan berkembang lebih peka terhadap kesadaran untuk memelihara lingkungan.

Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain


  1. Bermain merupakan kegiatan yang paling diminati anak. Saat bermain anak melatih otot besar dan kecil, melatih keterampilan berbahasa, menambah pengetahuan, melatih cara mengatasi masalah, mengelola emosi, bersosialisasi, mengenal matematika, sain, dan banyak hal lainnya.
  2. Bermain bagi anak juga sebagai pelepasan energi, rekreasi, dan emosi. Dalam keadaan yang nyaman semua syaraf otak dalam keadaan rileks sehingga memudahkan menyerap aneka macam pengetahuan dan membangun pengalaman positif.
  3. Kegiatan pembelajaran melalui bermain mempersiapkan anak menjadi anak yang bahagia belajar.
  4. Selengkapnya sanggup anda simak pada artikel Pembelajaran anak PAUD melalui bermain

Berorientasi pada Kebutuhan Anak


Anak sebagai sentra pembelajaran. Seluruh kegiatan pembelajaran di rencanakan dan dilaksanakan untuk berbagi potensi anak. Dilakukan dengan memenuhi kebutuhan fisik dan psikis anak. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan sesuai dengan cara berpikir dan perkembangan kognitif anak. Pembelajaran PAUD bukan berorientasi pada impian lembaga/guru/orang tua.

Stimulasi Terpadu


Anak mempunyai aspek moral, sosial, emosional, fisik, kognitif, bahasa, dan seni. Kebutuhan anak juga meliputi kesehatan, kenyamanan, pengasuhan, gizi, pendidikan, dan perlindungan. Pendidikan Anak Usia Dini memandang anak sebagai individu utuh, balasannya aktivitas layanan PAUD dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Untuk memenuhi stimulasi yang menyeluruh dan terpadu, maka penyelenggaraan PAUD harus berhubungan dengan layanan kesehatan, gizi, dan pendidikan orang tua. Dengan kata lain layanan PAUD Holistik Integratif menjadi keharusan yang dipenuhi dalam layanan PAUD.

Berorientasi pada Perkembangan Anak


Setiap anak mempunyai kecepatan dan irama perkembangan yang berbeda, namun demikian pada umumnya mempunyai tahapan perkembangan yang sama. Pembelajaran PAUD, pendidik perlu menawarkan kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak, dan memberi derma sesuai dengan perkembangan masing-masing anak. Untuk itulah pentingnya pendidik memahami tahapan perkembangan anak.

Lingkungan Kondusif


  1. Lingkungan yaitu guru ketiga bagi anak. Anak mencar ilmu kebersihan, kemandirian, aturan, dan banyak hal dari lingkungan bermain atau ruangan yang tertata dengan baik, bersih, nyaman, terang, aman, dan ramah untuk anak.
  2. Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan serta demokratis sehingga anak selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan.
  3. Penataan ruang mencar ilmu harus diubahsuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga anak sanggup berinteraksi dengan gampang baik dengan pendidik maupun dengan temannya.
  4. Lingkungan mencar ilmu hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai-nilai budayanya, yaitu tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar.

Menggunakan Pendekatan Tematik


  1. Kegiatan pembelajaran dirancang dengan memakai pendekatan tematik.
  2. Tema sebagai wadah mengenalkan aneka macam konsep untuk mengenal dirinya dan lingkungan sekitarnya.

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)


  1. Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan sanggup dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru.
  2. Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat anak merupakan subjek dalam proses pembelajaran. Selengkapnya silahkan simak artikel Peningkatan mutu pendidikan dengan pakem

Referensi: Pendma Kemenag Pamekasan | IGRA

No comments:

Post a Comment