Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak dipergunakan di Taman Kanak-kanak. Metode bercerita merupakan salah satu taktik pembelajaran yang sanggup menawarkan pengalaman berguru bagi anak Taman Kanak-kanak dengan membawakan dongeng kepada anak secara lisan. Cerita yang dibawakan guru harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak TK.
Penggunaan bercerita sebagai salah satu taktik pembelajaran di Taman Kanak-kanak haruslah memperhatikan hal-hal berikut:
- Isi dongeng harus terkait dengan dunia kehidupan anak TK.
- Kegiatan bercerita diusahakan sanggup menawarkan perasaan gembira, lucu, dan mengasyikkan sesuai dengan dunia kehidupan anak yang penuh suka cita
- Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman bagi anak Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik.
Beberapa macam teknik bercerita yang sanggup dipergunakan antara lain guru sanggup membaca eksklusif dari buku, memakai ilustrasi dari buku gambar, memakai papan flannel, memakai boneka, bermain tugas dalam suatu cerita, atau bercerita dengan memakai jari-jari tangan.
Bercerita sebaiknya dilakukan dalam kelompok kecil untuk memudahkan guru mengontrol aktivitas yang berlangsung sehingga akan berjalan lebih efektif. Selain itu kawasan duduk pun harus diatur sedemikian rupa, contohnya berbentuk bundar sehingga akan terjalin komunikasi yang lebih efektif.
Prosedur Penerapan Pembelajaran melalui Bercerita
Kegiatan bercerita merupakan aktivitas yang mempunyai manfaat besar bagi perkembangan anak serta pencapaian tujuan pendidikan. Sebelum melakukan aktivitas bercerita guru terlebih dahulu harus merancang aktivitas bercerita berupa langkah-langkah yang harus ditempuh secara sistematis.
Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh guru ialah sebagai berikut:
- Menetapkan tujuan dan tema cerita.
- Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih.
- Menetapkan materi dan alat yang dibutuhkan dalam aktivitas bercerita.
- Menetapkan rancangan langkah-langkah aktivitas bercerita.
- mengkomunikasikan tujuan dan tema cerita;
- mengatur kawasan duduk;
- melaksanakan aktivitas pembukaan;
- mengembangkan cerita;
- menetapkan teknik bertutur;
- mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita.
- Menetapkan rancangan evaluasi aktivitas bercerita.
Tujuan yang ingin dicapai melalui aktivitas bercerita serta tema yang dipilih oleh guru menjadi pola dalam melakukan aktivitas lainnya. Guru mempunyai kebebasan untuk memilih bentuk dongeng yang dipilih, sepanjang sanggup menggambarkan isi dongeng dengan baik. Bahan dan alat yang dipergunakan dalam aktivitas bercerita sangat bergantung kepada bentuk dongeng yang dipilih sebelumnya.
Pengaturan kawasan duduk, merupakan hal yang patut menerima perhatian sebab pengaturan yang baik menciptakan anak merasa nyaman dan sanggup mengikuti dongeng di samping teknik bercerita, dan teknik penilaian.
Untuk mengetahui ketercapaian tujuan dilaksanakan evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bekerjasama dengan isi dongeng untuk menumbuhkan pemahaman anak aka nisi dongeng yang telah disampaikan.
No comments:
Post a Comment