Wednesday, 10 March 2021

Lebih Arif Perbedaan Bsm Dan Kip - Kip Tahun 2015 Diberikan Bukan Hanya Untuk Anak Sekolah, Tapi Juga Bagi Anak Yang Putus Sekolah

Sahabat Edukasi yang sedang berbahagia...

Mulai tahun 2015 mendatang yang sebelumnya BSM (Bantuan Siswa Miskin) akan digantikan dengan agenda serupa namun tak sama yaitu dengan adanya KIP (Kartu Indonesia Pintar). 

Pada jenjang sekolah dasar (SD-SMP) sampai jenjang sekolah menengah (SMA/SMK) untuk mengamodir calon akseptor KIP di tahun 2015 memakai kemudahan input data nomor kartu KPS peserta asuh bersangkutan pada aplikasi Dapodikdas maupun Dapodikmen.


Berdasarkan gosip yang admin kutip dari antaranews.com bahwasannya ada beberapa perbedaan antara BSM dan KIP diutarakan oleh Mendikbud, Anies Baswedan yakni agenda Bantuan Siswa Miskin (BSM) hanya menjangkau 9 juta siswa, sedangkan KIP akan menjangkau 19 juta siswa di tahun 2015 dan kementerian telah menganggarkan Rp. 7,1 triliun untuk KIP ini.

Dan perbedaan yang paling menonjol antara BSM dan KIP ini ialah BSM diberikan pada siswa di dalam sekolah, namun KIP akan diberikan pada anak usia sekolah, baik yang sedang sekolah maupun putus sekolah.

Sehingga dibutuhkan KIP ini akan berdampak kasatmata bagi siswa yang putus sekolah. Banyak belum dewasa usia sekolah yang putus sekolah, alasannya ialah tidak ada biaya padahal mereka mau melanjutkan pendidikan, jelasnya.

Kemdikbud dan Kementerian Sosial akan melaksanakan pendataan ulang, dan akan dikonsolidasikan KIP ini terintegrasi dengan Kartu Keluarga Sehat (KKS). Hal itu dilakukan supaya tidak perbedaan data dan untuk penghematan. Mendikbud menyebutkan kalau terintegrasi maka akan menghemat setidaknya Rp. 250 miliar untuk pembuatan kartu.

KIP diberikan kepada anak putus sekolah supaya sanggup melanjutkan pendidikan ke forum formal atau nonformal menyerupai forum kursus dan balai latihan kerja (BLK).

No comments:

Post a Comment