Wali Nikah Tidak Setuju Bagaimana Solusi Dalam Pandangan Islam. Ketika kedua mempelai akan melangsungkan pernikahan, tiba-tiba ayah (wali) dari pihak istri keluar secara belakang layar dengan alasan kurang menyetujui, tetapi ia masih berada di sekitar desa daerah dilangsungkannya pernikahan. Karena walinya tidak ada, alhasil digantikan kepada pamannya.
Pertanyaan
Bagaimana pandangan fikih perihal insiden di atas?
Jawaban
Kalau calon pasangan suami istri tersebut dianggap kufu’ (serasi), maka pewaliannya pindah ke tangan hakim. Kalau paman tersebut bertindak sebagai wali, atau paman tersebut mewakilkan kepada hakim, maka nikahnya fasid (rusak). Jika terjadi persetubuhan, maka menjadi persetubuhan yang syubhat harus ijab kabul lagi.
Ibaroh:
وكذا يزوج السلطان ان عضل القريب ولو مجبرا أوالمعتق أي امتنع أوعصبته إجماعا لكن بعد ثبوت العضل عنده بامتناع منه أو سكوته بحضرته بعد أمره به والمرأة والخاطب حاضران أو وكيلهما أو بينة بعد تعززه أو تواريه, نعم إن فسق بعضله لتكرره منه عدم غلبة طاعاته معاصيه كما ذكروه في الشهادات زوج الأبعد وإلا فلا, لأن العضل صغيرة. (نهاية المختاج, 6-234)
Referensi: Santri Salaf Menjawab - Pustaka PP. Sidogiri Cetakan ke III Hal 675
No comments:
Post a Comment