Pada umumnya guru berkeyakinan bahwa soal-soal tes yang disusun yaitu baik, dengan demikian guru berharap hasil yang dicapai siswa akan baik pula. Apabila kenyataan yang diperoleh siswa-siswanya kurang memuaskan, pada umumnya guru menyimpulkan bahwa siswalah yang tidak menguasai materi tes tersebut.
Sikap ibarat di atas tentu saja tidak adil sangat subyektif, sebab penyebab tak tercapainya keinginan guru tersebut tidak semata-mata tergantung pada siswa tetapi tergantung pada siswa tetapi tergantung juga pada kualitas materi tes itu sendiri; oleh karenannya guru perlu menelaah hasil tesnya untuk kepeluan tersebut di atas dibutuhkan suatu kriteria untuk mengevaluasi kualitas suatu perangkat soal, maupun efektivitas masing-masing, butir soal dalam perangkat soal itu.
Sebelum kriteria untuk mengevaluasi suatu tes sanggup diterngakan dua perkiraan berikut harus dipenuhi.
- Guru harus punya keinginan dan harus meluangkan waktu untuk mengevaluasi dan memperbaiki tesnya.
- Setelah suatu tes telah diselenggarakan dan diperiksa, guru harus mempunyai iktikad bahwa hasil tes tersebut tidak hanya digunakan untuk mengevalausi siswa, tetapi untuk mengevaluasi te itu sendiri.
Prosedur untuk mengetahui kualitas suatu perangkat dan disebut analisis perangkat tes dan mekanisme untuk mengetahui efektivitas masing-masing butir soal disebut analisis butir soal.
Download Dokumen Analisis Butir Soal Ujian
Untuk dokumen analisis soal ujian, bisa anda download pada link berikut ini:
Analisis butir soal ujian
Analisis Butir Soal Ujian
Setelah suatu tes telah diselenggarakan dan diperiksa dan kemudaian balasannya telah didiskusikan di kelas, menurut kritik siswa, mungkin diketemukan beberapa butir soal yang tidak baik, contohnya tidak mempunyai jawaban yang benar, jawabnya mewaspadai atau mempunyai lebih dari satu jawabnya yang benar, formulasi kalimat yang tidak jelas, dsb; sehingga butir-butir soal itu terpaksa dibuang yang berakibat pada pengubahan nilai siswa. Pada umumnya hanya dengan cara di atas sajalah guru mengevaluasi hasil suatu tes. Dengan cara itu guru hanya memperoleh sedikit sekali wacana gambar butir – butir soal yang digunakannya. Agar diperoleh citra yang lebih terang wacana butir – butir soal yang sanggup digunakan lagi (dibuang), guru perlu menganalisis jawab siswa terhadap masing – masing butir soal.
Analisis butir-butir soal pada umumnya bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Apakah butir-butir soal itu berfungsi ibarat apa yang diinginkan (efektif)?
- Apakah butir soal (pada tes standar relatif) itu sanggup membedakan antara siswa yang bisa dan yang kurang mampu?
- Apakah butir soal (pada tes standar mutlak) itu sanggup mengukur pengarauh pengajaran (keterampilan tujuan instruksional)?
2. Apakah butir soal itu mempunyai tingkat kesukaran yang memadai?
3. Apakah formulasi kalimat pada butir soal itu cukup jelas?
4. Apakah masing-masing pengecoh (pada soal pilihan ganda) efektif?
Jawaban atas pertanyaan di atas mempunyai kegunaan untuk menentukan dan atau merevisi butir soal supaya sanggup digunakan lagi.
Analisis butir soal tidak hanya bermanfaat untuk memperbaiki tes, tetapi juga bermanfaat untuk guru dalam memperbaiki proses mencar ilmu mengajar antara lain:
1. Sebagai dasar diskusi tes
Konsep konsep yang mendasari materi pada butir soal tidak dijawab benar oleh kebanyakan siswa, perlu menerima tekanan. Salah informasi atau salah pemahaman siswa, yang tercermin pada banyaknya jawab salah yang serupa, perlu dibenahi.
Analisis butir soal juga sanggup pertanda kesalahan teknis penyusunan butir soal, contohnya tidak mempunyai jawab benar, jawabnya meragukan, atau formulasi kalimatnya tidak jelas.
2. Sebagai dasar kegiatan remidi
Dari hasil analisis butir soal sanggup diketahui kelemahan- kelemahan siswa yang perlu menerima perhatian.
3. Sebagai dasar perbaikan pengajaran di kelas
Sebagai aksesori penggunaan- penggunaan di atas yang dengan sendirinya menunjang perbaikan pengajaran, analisis butir soal sanggup membantu mengevaluasi kesesuaian TIK dan materi pelajaran, contohnya materi yang selalu sangat sukardipahami siswa sanggup diajukan sebagai materi sevisi kurikulum atau digeser penekanannya pada waktu mengajarkannya. Kaprikornus hasil analisis butir soal sanggup digunakan untuk menemukan kelemahan- kelemahan pengajaran dan petunjuk untuk memperbaikinya.
4. Dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun tes yang baik
Dalam merevisi butir soal guru memperoleh pengalaman untuk: mentakan kembali kalimat dalam pernyataan soal, sehingga jjelas maksudnya(tidak meragukan); menuliskan kembali pengecoh (pada soal pilihan ganda) sehingga lebih masuk akal (masuk akal); mengubah (memodifikasi) keseluruhan butir soal, sehingga diperoleh tingkat kesukaran yang sesuai, pengalaman- pengalaman tersebut di atas, sanggup digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun butir soal yang baik.
Penafsiran hasil tes, analisis butir soal, dll sanagt tergantung pada cara penilaiannya. Ada dua macam cara penilaian yaitu:
- Penilaian standar mutlak, pada penilaian ini tujuan tes yaitu untuk mengetahui apakah seorang siswa telah mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan atau belum. Kaprikornus kedudukan (posisi) siswa dibandingkan dengan suatu kriteria tertentu (criteria reference tes).
- Penilaian standar relatif, pada penilaian ini bertujuan tes adalah: Untuk mengetahui perbedaan kemampuan siswa, jadi untuk mengetahui kedudukan (posisi) relatif seseorang siswa dibandingkan dengan siswa lain, dalam kelompoknya (norm reference test).
Penilaian standar mutlak gres menerima perhatian besar dalam dekade terakhir, karenanya pengembangan analisis butir soal untuk penilaian standar mutlak pun belum matang benar.
No comments:
Post a Comment